Mengenai Saya

Senin, 13 Oktober 2014

Budaya Bonceng Tiga atau empat pada kendaraan bermotor (dikutip dari Facebook Harian OKU Selatan )

Menurut pendapat anda bagaimana fenomena yang terjadi di masyarakat seperti yang ada di salah satu foto yang diterbitkan oleh facebook milik Harian OKU SELATAN ini ?

Penggunaan kendaraan bermotor yang melebihi muatan ini sering terlihat di berbagai kota. mereka memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor dan sering kali melebihi muatan. jika muatan sepeda motor pada umumnya hanya boleh dikendarai oleh dua orang dewasa dan harus memakai perlengkapan bermotor  yang paling utama yaitu helm.
dapat ditemui di beberapa kota sering terlihat bahwa masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor biasanya hanya seorang yang membawa motor yang memakai helm sedangkan yang dibonceng tidak memakai helm. Pemakaian helm untuk keselamatan diri pengguna motor sendiri sering diabaikan. bagaimana dengan kejadian seperti yang ada pada foto diatas?
Jika kita sebagai pengguna motor yang taat aturan dan mengomentari kejadian tersebut bahwa itu merupakan suatu pelanggaran dan harus di beri sanki. Ya saya sepakat jika hal tersebut merupakan suatu pelanggaran, tapi kita tidak dapat memberikan sanki begitu saja kepada mereka karena ada faktor-faktor yang harus kita pahami mengapa mereka nekat untuk berboncengan seperti yang ada difoto.
berdasarkan analisa yang saya lakukan di desa saya sendiri yang merupakan salah satu bagian dari kabupaten oku selatan. hal yang mereka lakukan bukan sesuatu tanpa ada alasan. berikut beberapa faktor yang mendasari tindakan tersebut.
1. Siswa
Siswa-siswi ini merupakan agen masa depan yang dapat menentukan kearah mana indonesia ini yang akan datang sehingga mereka harus dijaga baik secara fisik dan rohani. jika terjadi sesuatu pada mereka tentu orang tua yang akan menyesal. tak ada yang bisa dilakukan oleh orang tua yang memiliki ekonomi yang berada di tingkat bawah untuk mensekolahkan anaknya saja mereka harus berusaha lebih giat berkerja. seorang anak terkadang harus mengerti keadaan orang tuanya sehingga uang yang diberikan oleh orang tuanya akan digunakan semaksimal mungkin oleh anak-anak tersebut.
keterbatasan dana yang dialami oleh siswa membuat mereka memangkas dana ongkos untuk pergi ataupun pulang sekolah. kerjasama dengan teman yang searah dengannya itulah yang sering dilakukan oleh mereka sebagai solusi. kenapa harus bertiga? ini lah suatu solidaritas yang ada pada anak sekolah. akan terlihat rasa peduli mereka satu sama lain mereka berteman dan ketiganya menuju kearah yang sama tentu mereka akan bersama-sama kearah yang mereka tuju.
2. OJEK
kan ojeknya bisa menolak untuk berboncengan lebih dari muatan seperti itu !. penyataan itu juga benar menurut saya. namun dalam hal ini ojek merupakan salah satu pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat sebagai sumber penghasilan mereka. ojek akan mengantarkan penumpangnya kearah yang mereka tuju dengan kesepakatan harga yang telah berlaku. sehingga tak menjadi masalah jika mereka berboncengan asalkan membayar dengan harga yang telah disepakati.

Berboncengan dengan melebihi muatanpun akan dilakukan oleh para ojek yang telah mengetahui keadaan disekitar mereka dan mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika terdapat patroli polisi lalulintas karena tidak sepadan dengan uang tilang yang akan mereka keluarkan.
apakah hal ini harus dimaklumi terus menerus? jika menurut saya hal ini tidak dapat dimaklumi terus menerus. disini kita merubah kebiasaan yang ada dimasyarakat agar dapa sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan tentunya hal ini harus mendapat dukungan dari pemerintah agar memberikan solusi yang tepat agar para siswa tersebut dapat pergi dan pulang dengan biaya yang sesuai dengan keadaan ekonomi mereka serta solusi yang tidak membuat para ojek kehilangan pekerjaan mereka. hal ini membutuhkan penataan program dari pemerintah agar menciptakan masyarakat yang memiliki budaya yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
sekian dan terimakasih ini hanya merupakan opini yang saya sampaikan melalui tulisan.