Mengenai Saya

Rabu, 06 November 2013

Kontrol Social terhadap Prilaku Social Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang masalah
Remaja Nakal, Siapa Patut Disalahkan?
Sriwijaya Post - Selasa, 6 Desember 2011 08:26 WIB
Berita Terkait
SRIPOKU.COM - Masalah kenakalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di Indonesia. Sejalan dengan arus modernisasi dan teknologi yang semakin berkembang, maka arus hubungan antar kota-kota besar dan daerah semkain lancar, cepat dan mudah. Dunia teknologi yang semakin canggih, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di berbagai media, disisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup meluas diberbagai lapisan masyarakat.

Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. 

Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.

Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut. 

Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya.

Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.

Kenakalan remaja, merupakan salah si anak? atau orang tua? Karena ternyata banyak orang tua yang tidak dapat berperan sebagai orang tua yang seharusnya. Mereka hanya menyediakan materi dan sarana serta fasilitas bagi si anak tanpa memikirkan kebutuhan batinnya. Orang tua juga sering menuntut banyak hal tetapi lupa untuk memberikan contoh yang baik bagi si anak. 

Orang tua, sering lupa bahwa prilakunya berakibat pada anak-anaknya. Karena kehidupan ini tidak lepas dari contek-menyontek prilaku yang pernah ada. Bisa juga karena ada pembiaran terhadap perilaku yang mengarah pada kesalahan, sehingga yang salah menjadi kebiasaan. 

Para orang tua jangan berharap anaknya menjadi baik, jika orang tuanya sendiri belum menjadi baik. Sebenarnya nurani generasai ingin menghimbau “Jangan ajari kami selingkuh, jangan ajari kami ngomong jorok, tidak jujur, malas belajar, malas beribadah, terlalu mencintai harta belebihan dan lupa kepada Sang Pencipta.

Sumber: Perempuan.com

Editor : Soegeng Haryadi

            Dari pemberitaan yang ada di Koran tersebut bahwa perkembangan yang ada di indinesia dapat mempengaruhi prilaku social para remaja yang rentan dengan penyimpangan –penyimpangan . Prilaku yang di lakukan oleh seorang remaja itu merupakan hasil dari proses sosialisasi yang ia dapatkan  baik dari media keluarga , teman sepermainan ,  lingkungan , pendidikan ataupun media massa  dan teknologi . baik atau buruk prilaku tersebut semua bagaimana proses seorang remaja tersebut menyerap dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari . prilaku remaja di harapkan dapat menjadi lebih baik karena remaja merupakan harapan bangsa , tonggak utama bangsa adalah remaja  . kemajuan dan kemunduran bangsa tidak terlepas dari remaja dan pemuda yang mengisi pembangunan di masa ini .  perkembangan prilaku social remaja saat ini menimbukan kecemasan social , karena remaja yang di anggap sebagai calon penerus bangsa serta calon-calon pemimpin bangsa banyak yang tergelincir dalam lumpur kehinaan , bagaikan sekuncup bunga yang berguguran sebelum mekar menyerbakkan wangi .

I.II Masalah 
A. Bagaimana  Hubungan  prilaku social remaja dengan control social ?
B. siapa saja agen-agen yang mempengaruhi prilaku social remaja ?
C.  apa Jenis – jenis lembaga control social   terhadap prilaku social ?
D.  bagaimana cara  melakukan control social terhadap  prilaku remaja  ?



I.III Tujuan
A.  Mengetahui dan menjelaskan  Hubungan  prilaku social remaja dengan control social
B. mengetahui dan menjelaskan  agen-agen yang mempengaruhi prilaku social remaja
C.   mengetahui danmenjelaskan Jenis – jenis lembaga control social   terhadap prilaku social
D. mengetahui dan menjelaskan cara  melakukan control social terhadap  prilaku remaja 


BAB II
PEMBAHASAN
Kontrol social terhadap prilaku social remaja
A. Hubungan  prilaku social remaja dengan control social
Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain (Baron & Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001). Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.  Prilaku social juga terjadi pada remaja , remaja melakukan interaksi dengan orang lain dan memiliki reaksi terhadap apa yang dia lakukan . Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992) . remaja yang di dianggap sebagian masyarakat merupakan masa labil , masa labil yang di sebut masa yang ti dak menentu . remaja yang sering melakuakn sebuah tindakan yang tiba-tiba senang , tiba-tiba sedih dan berubah-ubah .  remaja sering kali melakukan tindakan yang menurut mereka benar akan tetapi sering menyalai aturan yang sering di sebut dengan penyimpangan social . tindakan-tindakan yang di lakukan oleh remaja tersebut tanpa adanya pertimbangan yang rasional , terkadang remaja melakukan tindakan  hanya berdasarkan rasa senang saja dan rema mundah sekali terpengaruh dalammengambil keputusan  .  agar tidak terjadi penyimpangan social yang di lakukan oleh remaja ini di perlukan control social yang dapat mengontrol tingkah laku remaja agar tidak menyimpang .  banyak yang dapat mempengaruhi remaja dalam proses menuju dewasa  seperti teman sekolah , guru , keluarga ,lingkungan masyarakat  dan media massa serta melalui teknologi yang semakn meningkat .
Control social merupakan pengawasan atau pengendalian  yang di lakukan oleh masyarakat terhadap tingkah laku individu , ini merupakan tekanan mental terhadap individu sehingga individu akan bersikap dan bertindak sesuai penilaian masyarakat yang ada di sekitarnya .  control yang di lakukan masyarakat ini di wakili oleh keluarga , lembaga pendidikan. Agama . control social yang di  lakukan dalam prilaku social remaja dapat berupa baik dan buruk . di dalam masyarakat seorang remaja yang melaukakan perbuatan baik iya akan di senangi oleh masyarakat  dan jika seorang remaja melakukan perbuatan yang buruk tentu iya akan di kucilkan di lingkungan mayarakatnya , missal seorang remaja wanita yang melakukan seks bebas dan tiba-tiba iya hamil di luar nikah ini kan menyebabkan iya menjadi bahan bicaraan di masyarakat sekitar dan akan di kucilkan oleh masyarakat  dn teman-temanya . kaena iya tebukti talah hamil di luarnikah  , membuat para ibu dan keluarga dari teman-temannya yang dulu berteman sangat dekat dengan dia dilarang oleh ibu dan keluarganya untuk berteman lagi dengan remaja perempuan itu . remaja perempuan yang melakukan penyimpangan social tersebut dianggap menyimpang karena ada kebiasaan atau adat di masyarakat tersebut , missal dalam masyrakat tersebut mayoritasnya adalah agama islam . tentu kebiasaan di masyarakat tersebut bedasarkan agama yang mereka anut  dan jika di islam itu hamil di luar nikah itu dosa  maka itu berarti merupakan perbuatan salah yang dianggap masyarakat  sesuai dengan agama islam .
Berbagai bentuk dan jenis perilaku sosial seseorang pada dasarnya merupakan karakter atau ciri kepribadian yang dapat teramati ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain ,kecenderungan perilaku sosial seseorang yang menjadi anggota kelompok akan akan terlihat jelas diantara anggota kelompok yang lainnya.


Perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat dan pola respon antar pribadi, yaitu :
1. Kecenderungan Perilaku Peran yang diambil oleh remaja
a.      Sifat pemberani dan pengecut secara social
b.      Sifat berkuasa dan sifat patuh
c.      Sifat inisiatif secara sosial dan pasif
d.      Sifat mandiri dan tergantung
2. Kecenderungan perilaku  remaja dalam hubungan social .
a.      Dapat diterima atau ditolak oleh orang lain
b.      Suka bergaul dan tidak suka bergaul
c.      Sifat ramah dan tidak ramah
d.      Simpatik atau tidak simpatik
3. Kecenderungan perilaku ekspresif
a.          Sifat suka bersaing (tidak kooperatif) dan tidak suka bersaing (suka bekerja sama)
b.         Sifat agresif dan tidak agresif
c.          Sifat kalem atau tenang secara sosial
d.        Sifat suka pamer atau menonjolkan diri

B. agen-agen yang mempengaruhi prilaku social remaja

1. Keluarga
Keluarga merupakan pembentuk prilaku social pertama remaja , Banyak ahli berpendapat bahwa kemampuan-kemampuan tertentu hanya dapat diajarkan pada periode tertentu saja dalam perkembangan fisik seseorang, artinya proses sosialisasi akan gagal bilamana dilaksanakan terlambat ataupun terlalu dini. prilaku social remaja di bentuk melalui cara sosialisasi yang di lakuakn di dalam Agen sosialisasi keluarga terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Pada sistem keluarga luas agen sosialisasi bisa berjumlah lebih banyak dan dapat mencakup nenek, kakek, paman bibi, dan sebagainya.Arti penting agen sosialisasi pertama terletak pada pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap ini. Untuk dapat berinteraksi dengan significant onthers pada tahap ini seorang bayi belajar berkomunikasi secara verbal dan nonverbal, di mana ia berkomunikasi tidak saja melalui pendengaran dan penglihatan tetapi juga melalui pancaindera lain, terutama sentuhan fisik.  Prilaku yang ada dalam didir remaja itu di pemngaruhi oleh keluarga , keluarga yang mengajarkan segala hal yang pertama kali remaja belajar pada saat kanak-kanak .  hubungan di dalam keluarga pun akan mempengaruhhi prilaku social  remaja , remaja akab bersikap baik atau bruruk itu juga di pengaruhi oleh keadaan di dalam keluaganya . prilaku menimpang yang di lakukan oleh remaja bisa timbul karena di dalam keluarga yang ia harapkan harmonis malah terjadi pepecahan , sehingga remaja tersebut mengalami kurang perhatia, kurang kasih sayang , remaja tersebut mencari kesenangan di luar rumah yang lingkungan sepermainannya merupakan lingkungan yang kurang baik sehingga mengajarkan ia untuk berprilaku menyimang , remaja ersebut terpengaruhi oleh temannya untuk bertindak tidak sesuai dengan norma missal melakukan seks pra nikah , minum obat-obatan terlarang , narkoba . remaja tersebut terpengaruhi karena tidak adanya control yang di berikan keluarganya , keluarga tidak memperhatikan tindakan anggota keluarga yang lainnya , dalam keluarga tersebut cenderung sibuk dengan urusan mereka sendiri .
2. Teman bermain
Teman bermain terdiri atas kerabat, tetangga, atau teman sekolah. Padasaat ini remaja yang yang berada pada tahap kanak-kanak agen  mulai belajar meibatkan dirinya dengan orang yang sederajat atau sebaya. Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya bertambah luas dan kompleks dibandingkan denga masa-masa sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Pemuasan interlektual juga didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya dengan berdiskusi, berdebat untuk memecahkan masalah. Mengikuti organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi perkembangan sosial remaja, namun demikian agara remaja dapat bergaul denga baik dalam kelompoknya diperlukan kompentensi sosial yang berupa kemampuan dan ketrampilan berhubungan dengan orang lainPada tahap ini seorang anak memasuki game stage-mempelajari aturan yang mengatur peran orang yang kedudukannya sederajad. Dalamkelompok bermain pula seorang anak mulai belajar nilai-nilai keadilan.
3. Sekolah
Di sekolah seroang rmaja mempelajari hal yang baru dari keluarga dan teman seperminan . seorang remaja belajar di sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuannya . Sekolah mempersiapkan untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi pada oerang tuanya. Menurut Robert Dreben (dalam Sunarto, 2004:25) selain mengajarkan membaca, menulis, berhitung sekolah juga mengajarkan kemandirian (indepence), prestasi (achievement), universalisme (universalism), dan spesifisitas (spesificity). Dalam proses belajar seorang remaja  akan menyerap pengetahuan yang diajarkan oleh guru nya serta peraturan yang ada di sekolahan juga akan mempengaruhi perilaku remaja tersebut . peraturan sekolah yang membiasakan kebiasaan disiplin dalam sekolah missal  , masuk jam 7 dan siapa yang telat akan mendapat hukuman , didalam atau di luar sekolah saat berpakaian sekolah seorang remaja tidak boleh mengeluarkan baju , tidak boleh merokok dan berbuat hal-hal yang dapat membuat nama baik sekolah buruk jika hal tersebut di lakukan sekolah akan memberikan sanksi kepada siswa yang melanggar agar siswa tersebut jera . dengan maksud lain peraturan-peraturan yang di buat sekolah tersebut agar remaja dapat disiplin dalam kehidupan sehari-hari .
4. lingkungan atau masyarakat sekitar
Lingkungan merupakan factor yang paling mempengaruhi prilaku dan watak seseorang . seorang remaja yang hidup di lingkungan  yang baik maka akhlaknyapuk akan baik akan tetapi jika ia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk maka ia juga akan berpilaku yang buruk.faktor lingkungan ini juga mempengaruhi perilaku remaja . remaja yang tidak bisa mengambil atau menyaring perilaku social yang ada di sekitarnya tentu iya juga akan ikut berperilaku dengan keadaan yang ada , selain keluarga dan sekolah seorang remaja akan mudah terpengaruh karena keberadaan lingkungan karena di lingkungan itulah iya akan sering berada .   
5. Media Massa
Media massa terdiri atas media cetak (surat kabar, majalah), dan media elektronik (radio, televisi) diidentifikasi sebagai agen sosialisasi yang berpengaruh pada perilaku khalayaknya. Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan kaulitas pesan serta peningkatan frekuensi terpaan pada masyarakat sehingga memberi peluang pada media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting. Pesan-pesan yang ditayangkan bisa mengarahkan khalayak pada perilaku prososial (yang cenderung ke arah baik) dan perilaku antisosial (cenderung ke aras perilaku buruk). Beberapa penayangan adegan kekerasan, pornografi dikhawatirkan bisa meningkatkan perilaku anti sosial seperti kejahatan meningkat, pelanggaran susila dsb.media massa yang semakin meluas dan meningkat seperti adanya televisi , handphone dan internet . membuat  masyarakat semakin mudah dalam meniru hal-hal yang menurut mereka bagus . remaja yang masih labil dan  di anggap belum bisa menentukan pilihan yang baik seringkali meniru semua yang baik  menurut mereka tanpa memikirkan dampak dari meniru tersebut .

C.  Jenis – jenis lembaga control social   terhadap prilaku social
1. pendidikan
Pendidikan di anggap sangat berperan sebagai tempat seorang remaja menjadi tahu apa yang harus dia lakukan dalam menjalani kehidupan sehari-hari  . pendidikan ini bisa didapat seorang remaja melalui keluarga , sekolah dan masyarakat sekitar , agar seorang remaja tetap berada di jalur yang dia anggap masyarakat benar  dan sesuai dengan adat yang berlaku di dalam masyarakat . pengen dalaian social dalam pendidikan ini penting , karena di harapkan dari pendidikan ini seorang remaja dapat berpikir yang mana baik dan salah .  dalam menentukan baik dan sealah tentu seorang remaja yang menuju pada  proses pendewasaan harus di dukung dan di contohkan didalam lingkungan , keluarga , masyarakat dan sekolah . pendidikan yang didapatkan remaja di sekolah yaitu pendidikan yang dapat membuat remaja tersebut memnentukan masa depannya yang harus di dukung oleh pendidikan yang ia dapat di keluarga . lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan remaja lewat kegiatan keagamaan seperti rohis, sispala, patroli kemanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi.  
Setiap pendidikan menyiratkan bahwa pendidikan sebagai proses sosialisasi anak dalam lingkungan sosialnya , kebudayaan akademis , kritis dan kreatif serta sportif yang harus di bina dengan baik demi terbentuknya kestabilan emosi remaja sehingga tidak mudah gocang dan menimbulkan akses-akses yang mengarah pada perbuatan-perbuatan berbahaya serta kenakalan
2. agama
Menurut emile Durkheim agama merupakan sistem terpadu yang terdidi atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci . agama juga ikut bertanggung jawab atas adanya norma-norma susial yang baik yang di berlakukan di dalam masyarakat . karena sebagian besar masyarakat memiliki agama  . agama yang masia=ng-masing di anaut oleh individu tersebut memiliki kaidah-kaidah yang berdasarkan dalam agamanya , agama menyeleksi kaidah-kaidah yang ada di masyarakat dan mengukuhkan yang baik san menolak kaidah yang buruk untuk di tinggalkan sebagai larangan .  . disini agama mengajarkan kepada remaja dalam kaidah-kaidah yang berlaku bahwa apa yang baik yang harus di lakukan oleh remaja ataupun apa yang buruk dan harus di tinggalkan oleh remaja . agama memeberikan pedoman melalui kitab suci yang di miliki oleh masing-masing agama  . melalui pedoman tersebut agama dapat berperan sebagai  control social yang ngontrol prilaku remaja . pergaulan bisa di hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan iman yang ada pada dirinya, agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang merajalela di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak kejahatan yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul

D. cara  melakukan control social terhadap  prilaku remaja 
Dalam memberikan pengendalian social kepada remaja terdapat dua bentuk control yang dapat dilakukan sesuai dengan situasi yang di hadapi dan tujuan yang hendak dicapai dalam  proses pengendalian .
1.      koersif
merupakan bentuk pengendalian social yang diberikan kepada remaja dalam bentuk kekerasan  atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik  . cara ini di lakuakn dengan tujuan memaksa reamaja agar berprilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku
2.       persuasive  
sedangkan persuasive ini merupakan cara yang berupa teguran kepada remaja agar remaja dapat mengikuti prilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat . persuasive ini di lakuakn dengan cara mengajak atau membimbing remaja secara halus .
cara tersebut akan mempengaruhi prilaku social remaja yang harus di seimbangi dengan Beberapa yang sangat berpengaruh dalam pembentukan Perilaku Sosial diantaranya faktor kepribadian seseorang, faktor lingkungan dan faktor budaya juga mempengaruhi sedangkan menurut  Casare Lombroso faktor yang mempengaruhi perilaku yaitu: faktor Biologis, faktor Psikologis,  dan faktor Sosiologis
Menurut Lowrence Green, perilaku ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor :
1.      Faktor predisposisi ( predis posing factors ) yang terwujud dalam pengetahuan, sikap kepercayaan, keyakinan, nilai – nilai dan sebagainya.
2.      Faktor pendukung ( enabling factors ) yang terwujud dalam linkungan fisik, tersedia atau tidak tersedia sarana.
3.       Faktor pendorong ( reinforcement factors ) yang terwujud dalam sikap dan perilaku, kebijakan dan lain – lain.
Baron dan Byrne berpendapat bahwa ada empat kategori utama yang dapat membentuk perilaku sosial seseorang, yaitu :
a. Perilaku dan karakteristik orang lain
b. Proses kognitif
c. Faktor lingkungan
d. Tatar Budaya sebagai tampat perilaku dan pemikiran sosial itu terjadi




















 BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Prilaku social remaja yang di lakuakn dalam kehidupan sehari –hari ini tentu di pengaruhi oleh adanya agen-agen yang terlibat seperti , keluarga , sekolah dan teman bermain . prilaku remaja harus d control agar tidak menyebabkan penyimpangan  . control yang di lakukan  harus secara baik-baik karena jika sikap dalam menerapkan control itu buruk tentu dalam proses identifikasi yang di lakukan oleh remaja tersebut akan secara lambat .

III.II Saran
Remaja perlu untuk mengontrol semua bentuk perilaku negatif mereka, salah satu hal yang dapat mengontrol perilaku negatif yang banyak dilakukan remaja adalah dengan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, hal ini didukung juga oleh penjelasan Gottman & DeClaire (1998) bahwa remaja yang cerdas secara emosi akan mampu memecahkan masalah mereka sendiri maupun bersama orang lain, mampu mengambil keputusan secara mandiri, lebih banyak mengalami sukses di sekolah maupun dalam hubungannya dengan rekan-rekan sebaya, dan terlindung dari resiko penggunaan obat terlarang, tindak kriminal dan perilaku seks yang tidak aman.
Menurut Salovey dan Mayer (dalam Shapiro, 1997) kecerdasan emosi juga akan mendukung terciptanya kemampuan pengendalian diri atau kontrol diri. Pengendalian diri ini meliputi pengendalian perilaku terutama perilaku-perilaku yang mengarah kepada konsekuensi negatif, pengendalian kognitif dan pengendalian keputusan (Averill dalam Elfisa, 1995). Selain itu, kemampuan mengontrol diri juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membimbing, mengatur, dan mengarahkan bentuk-bentuk perilaku melalui pertimbangan kognitif, sehingga dapat membawa kearah konsekuensi positif (Lazarus, 1976). Hal ini sejalan dengan Ekowarni (1993) bahwa ketegangan emosi yang tinggi, dorongan emosi yang sangat kuat dan tidak terkendali akan membuat remaja sering mudah meledak emosinya dan bertindak tidak rasional
Orang tua dan pendidik harus membimbing remaja agar dapat mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria dan wanita, menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif, mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab, mempersiapkan karier ekonomi, mempersiapkan perkawinan dan keluarga, memperoleh perangkat nilai, serta sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.






                                              









DAFTAR PUSTAKA

 

Haryanto . 2010 . Pengertian Remaja Menurut Para Ahli

                  http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/ . diakses tanggal 15 desember 2012
anonim . 2010 . control social
                  www.wikipedia.com
Soekanto,soerjono . 2012 . sosiologi suatu pengantar . Jakarta: PT Rajagrafindo persada 

H Gunawan , Ary . 2010 . sosiologi pendidikan . Jakarta : Rineka Cipta